Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat serta bagian barat daya dari wilayah Priangan pada koordinat 106° 45’ 50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang Selatan dan 6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29 °C.
Kota ini terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat Bandung, dan wilayahnya berada di sekitar timur laut wilayah Kabupaten Sukabumi serta secara administratif wilayah kota ini seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi secara budaya merupakan bagian dari wilayah Priangan Barat.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah 48,423 km² yang terbagi dalam 5 kecamatan dan 33 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000, wilayah administrasi Kota Sukabumi mengalami pemekaran menjadi 7 kecamatan dengan 33 kelurahan. Kecamatan Baros dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lembursitu, Kecamatan Baros, dan Kecamatan Cibeureum. Pada tahun 2010 Kota Sukabumi terdiri dari 7 kecamatan, meliputi 33 kelurahan, 350 RW, dan 1.521 RT.

Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]

NoWali KotaAwal menjabatAkhir menjabatPrd.Wakil Wali KotaCiutkanKet.
1
Wali Kota Sukabumi G.F. Rambonnet.jpgMr. 
George François Rambonnet
1926
1933
2
Mr. 
W. M. Ouwerkerk
1933
1934
3
Dr. 
Albert Leonard Anihenie Van Unen
1934
1939
4
Mr. 
Willem Johannes Philippus van Waning
1939
1942
5
(tidak diketahui)
1942
1945
6
Wali Kota Sukabumi Raden Syamsudin.jpgMr. 
Raden Syamsudin
1945
1946
7
Raden Mamur Soeria Hoedaja
1946
1948
8
Wali Kota Sukabumi Raden Ebo Adinegara.jpgRaden Ebo Adinegara
1948
1950
Raden Widjaja Soerija
(Pejabat)
1950
1950
10
Wali Kota Sukabumi Raden S. Affandi Kartadjoemena.jpgRaden S. Affandi Kartadjoemena
1950
1952
11
Raden Soebandi Prawiranata
1952
1959
12
Wali Kota Sukabumi Mochamad Soelaeman.jpgMochamad Soelaeman
1959
1960
13
Wali Kota Sukabumi Raden Soewala.jpgRaden Soewala
1960
1963
Raden Semeru
(Penjabat)
1963
1963
14
Wali Kota Sukabumi Achmad Darmawan Adi.jpgDrs. 
Achmad Darmawan Adi
1963
1966
Raden Bidin Suryagunawan
(Penjabat)
1966
1966
15
Wali Kota Sukabumi Saleh Wiradikarta.jpgSaleh Wiradikarta
S.H.
1966
1978
16
Wali Kota Sukabumi Soejoed.jpgSoejoed
1978
1988
17
Wali Kota Sukabumi Zaenudin Mulaebary.jpgH. 
Zaenudin Mulaebary
S.H.
1988
1993
18
Wali Kota Sukabumi Udin Koswara.jpgH. 
Udin Koswara
S.H.
1993
1997
R. Nuriana
(Penjabat Sementara)
1997
1998
Wali Kota Sukabumi Molly Mulyahati Djubaedi.jpgDra. Hj. 
Molly Mulyahati Djubaedi
M.Sc.
1998
1998
19
1998
2003
20
Wali Kota Sukabumi Mokh. Muslikh Abdussyukur.jpgH. 
Mokh. Muslikh Abdussyukur
S.H., M.Si.
2003
2013
21
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz.pngH. 
Mohamad Muraz
S.H., MM.
2013
Petahana
Achmad Fahmi
Perwakilan Legislatif DPRD Kota Sukabumi 2014-2019[17]
PartaiKursi
Lambang PDI-P PDI-P6
Lambang Partai Golkar Partai Golkar6
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat4
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra4
Logo Hanura.svg Partai Hati Nurani Rakyat4
Lambang PPP PPP3
Lambang PKS Partai Keadilan Sejahtera3
Lambang PAN PAN3
Lambang PKB Partai Kebangkitan Bangsa1
Lambang Nasdem Partai NasDem1
Total35

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

DPRD Kota Sukabumi sebagai perwakilan rakyat Sukabumi berkedudukan sebagai badan legislatif bagi pemerintah Kota Sukabumi.
  1. Pimpinan DPRD Kota Sukabumi adalah:
  2. Ketua Yunus Suhandi, S.IP.
  3. Wakil Ketua 1 : Tatan Kustandi
  4. Wakil Ketua 2 : H.Kamal Suherman, S.H.[18]
DPRD Kota Sukabumi terdiri atas 3 komisi,[19] yaitu:
  • Komisi I Bidang Pemerintahan
  • Komisi II Bidang Ekonomi
  • Komisi III Bidang Kesra
Sementara untuk persebaran fraksi di DPRD Kota Sukabumi dapat dilihat di tabel sebelah kanan.

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan di Kota Sukabumi adalah:
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada Tahun 2010 5.733 orang yang terdiri dari Golongan I 213 orang, Golongan II 1.630 orang, Golongan III 2.209 orang, dan Golongan IV 1.681 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan S3 3 orang, S2 205 orang, S1 2.070 Orang, DIV 21 Orang, DIII/DII/DI 1.496 orang, SMA 1.584 orang, SMP 183 orang, dan SD 171 orang.
Jumlah Keputusan DPRD Kota Sukabumi pada tahun 2009/2010, berdasarkan surat Keputusan Pimpinan DPRD sebanyak 9, sedangkan Surat Keputusan Dewan (DPRD) sebanyak 23.

Perubahan Nama Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

NoNama PemerintahanKeterangan
1Gemeente SoekaboemiStaatsblad 1914 no. 310-311
Tahun 1914-1942
2Soekaboemi SHITahun 1942-1945
3Kota Kecil SukabumiUU No. 17 Tahun 1950
4Kotapraja SukabumiUU No. 1 Tahun 1957
5Kotamadya SukabumiUU No. 18 Tahun 1965
6Kotamadya Daerah Tingkat II SukabumiUU No. 5 Tahun 1974
7Kota SukabumiUU No. 22 tahun 1999
UU No. 32 Tahun 2003

Arti Lambang Kota[sunting | sunting sumber]

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Perkembangan penduduk di Kota Sukabumi selama periode 1998-2002 teus meningkat, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,75 %.[20]
TahunJumlah penduduk[20][21]
2015Green Arrow Up.svg 318.117
2010Green Arrow Up.svg 298.681
2009Green Arrow Up.svg 287.856
2008Green Arrow Up.svg
2007
2006Green Arrow Up.svg
2005Green Arrow Up.svg
2004Green Arrow Up.svg
2003Green Arrow Up.svg 278.418
2002Green Arrow Up.svg 259.045
2001Green Arrow Up.svg 257.097
2000Green Arrow Up.svg 252.420
1999Green Arrow Up.svg 242.976
1998241.396

Ketenagakerjaan[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129 pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SMP 510 orang, lulusan SMA 967 orang, lulusan jenjang Diploma 155 orang, dan Sarjana 123 orang.

Perekonomian[sunting | sunting sumber]


Pasar Sukabumi pada tahun 1920-an
Jika dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu berada di bawah 20 persen setiap tahunnya.[22]
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 5.275 perusahaan pada tahun 2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari 154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil.
Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 % dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197 perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL.

Grand Hotel Selabintana (1900-1935)
Kegiatan perhotelan di Kota Sukabumi dapat dilihat dari banyaknya perusahaan akomodasi dan tamu yang menginap. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan akomodasi di Kota Sukabumi sebanyak 33 buah yang terdiri dari 598 kamar dan 875 tempat tidur.
Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak 107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah 38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole berada di pusat Kota Sukabumi.
Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil. Secara keseluruhan hanya tercatat 2 objek wisata, 47 penginapan remaja, 6 kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi bilyard, golf, karaoke, dan ketangkasan.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Rumah sakit Sukabumi pada tahun 1920-an
Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi di antaranya STIE Penguji sebagai perguruan tinggi tertua di Sukabumi, lalu Politeknik Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NSP), AMIK CBI, AMIK BSI, STMIK Nusa Mandiri, STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STAI Al_Masturiyah, STAI Darusalam, STISIP Widyapuri Mandiri, STISIP Syamsul Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STIBA Arayyah, STH Pasundan juga sekolah lanjutan yang berbasis pendidikan Islam yaitu MA Baiturrahman.
Pada tahun 2010 di Kota Sukabumi terdapat 56 Taman Kanak-Kanak, 123 Sekolah Dasar, 35 SMP, 16 SMA, dan 21 SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Sementara itu murid yang tertampung di TK pada tahun 2010/2011 sebanyak 2.648 siswa, murid SD sebanyak 33.785 siswa, murid SMP negeri sebanyak 11.174 siswa, murid SMP swasta sebanyak 3.086 siswa, murid SMA negeri dan swasta sebanyak 7.858 siswa dan sebanyak 10.999 murid SMK negeri dan swasta.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Fasilitas kesehatan di Kota Sukabumi terdiri dari beberapa rumah sakit swasta dan umum serta puskesmas yang tersebar di area kota, seperti Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin atau disebut juga Bunut di Jl. Rumah Sakit, Rumah Sakit Islam Assyifa di Jl. Jenderal Sudirman, Kartika Medical Center di Jl. Ahmad Yani, RSIA Ridogalih di Jl. Gudang, RSIA Hermina di Jl. Ciaul, dan juga kompleks Balai Pengobatan Sukabumi di Jl. Bhayangkara dan Jl. Kenari. Selain rumah sakit dan puskesmas, terdapat juga berbagai laboratorium klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan, seperti Laboratorium Klinik Vita Medika di Jalan Suryakencana, dan Laboratorium Bina Sehat.

Stasiun radio[sunting | sunting sumber]

  • Galaxy Radio 101.4 FM
  • Radio Airlangga 99.0 FM
  • Radio Elmitra 95.0 FM
  • Radio Fortuna 90.7 FM
  • Radio Kiwari 94.7 FM
  • Radio Megaswara Sukabumi 96.00 FM
  • Radio Menara 105.7 FM
  • Radio NBS 92.3 FM
  • Radio Rama 104.1 FM
  • Radio Salam 97.4 FM
  • Radio Trijaya 103.2 FM
  • RSPD Kota Sukabumi 99.9 FM

Perbankan[sunting | sunting sumber]

  • Bank Mandiri dan BSM
  • Bank Mega
  • BJB dan BJB Syariah
  • BNI
  • BRI dan BRI Syariah
  • Bank NISP
  • Bank Panin
  • Bank Pundi
  • Permata Bank

Pusat perbelanjaan dan restoran waralaba[sunting | sunting sumber]

  • Dunkin' Donuts
  • Giant Supermarket
  • KFC
  • Matahari
  • Pizza Hut
  • Ramayana
  • Selamat Toserba
  • Sukabumi Supermall (SSM)
  • Superindo
  • Tiara Toserba
  • McDonald's
  • Yogya Department Store

Kuliner[sunting | sunting sumber]

Beberapa kuliner khas kota Sukabumi di antaranya adalah Nasi uduk ungu[23]mochi, roti priangan tradisional[24]bubur ayam sukabumi, bolu pisang, bandrossurabi, dan soto mie.

Tokoh[sunting | sunting sumber]

Beberapa tokoh yang berasal dari kota Sukabumi di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Memperindag Rahardi Ramelan, Pangkostrad Djaja Suparman, pecatur Herman Suradiradja, Pebulutangkis Berry Anggriawan, Penyanyi Indonesia Desy RatnasariShanty, Purie Andriani (Puri Mahadewi) dan Syahrini, komedian Aom Kusman dan Omesh, pemeran wanita Happy Salma dan Herfiza Novianti, pelawak Yan Asmi dan pencipta lagu anak-anak Ibu Sud. Kelompok musik yang berasal dari Sukabumi diantaranya Vagetoz, dll.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
  2. ^ Kota Sukabumi Dalam Angka 2016
  3. ^ Beekman, E. M. (1988). Fugitive Dreams: An Anthology of Dutch Colonial Literature. University of Massachusetts Press. hlm. 90. ISBN 0870235753.
  4. ^ Brommer, Bea (2015). To My Dear Pieternelletje:Grandfather and Granddaughter in VOC Time, 1710-1720. Leiden: Brill. hlm. 19. ISBN 9789004293328.
  5. ^ Danasasmita, Saleh (1983). Sejarah Bogor, Volume 1. Bogor: Pemerintah Daerah Kotamadya DT II Bogor. hlm. 85.
  6. ^ Klaveren, N. A. (1983). The Dutch Colonial System in the East Indies. Springer. hlm. 60. ISBN 9789401768481.
  7. ^ Kumar, Ann (1997). Java and Modern Europe: Ambiguous Encounters. Routledge. hlm. 292. ISBN 1138863149.
  8. ^ Breman, Jan (2014). Keuntungan Kolonial Dari Kerja Paksa: Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1920-1870. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 129. ISBN 9789794618745.
  9. ^ Inventaris van de collectie Engelhard 1750-1832
  10. ^ Klaveren, N. A. (1983). The Dutch Colonial System in the East Indies. Springer. hlm. 103. ISBN 9789401768481.
  11. ^ Paulus, Jozias (1989). Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië.
  12. ^ Van Diessen, J. R. (1998). Stedenatlas Nederlands-Indië. Asia Maior. hlm. 9. ISBN 9789074861120.
  13. ^ Ligthart, Th (1926). De Indische bodem. Volkslectuur. hlm. 174.
  14. ^ Mook, Hubertus Johannes (1944). The Netherlands Indies and Japan: Battle on Paper, 1940-1941. W. W. Norton, Incorporated.
  15. ^ Spiller, Harry (2009). American POWs in World War II: Twelve Personal Accounts of Captivity by Germany and Japan. McFarland. hlm. 182. ISBN 9780786453733.
  16. ^ De Jong, Louis (2003). The Collapse of a Colonial Society (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde). University of Washington Press. hlm. 91. ISBN 9789067182034.
  17. ^ "DAFTAR NAMA ANGGOTA DPRD KOTA SUKABUMI BERDASARKAN DAERAH PEMILIHAN", Situs resmi Tatat Pemerintahan Kota Sukabumi
  18. ^ "Pimpinan DPRD – Portal Kota Sukabumi"portal.sukabumikota.go.id. Diakses tanggal 2017-11-28.
  19. ^ "Komisi DPRD – Portal Kota Sukabumi"portal.sukabumikota.go.id. Diakses tanggal 2017-11-28.
  20. ^ a b http://www.sukabumikota.go.id BAB II Perkembangan Kota Sukabumi
  21. ^ "Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi"sukabumikota.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-25.
  22. ^ http://www.sukabumikota.go.id BAB IV Program dan kegiatan Strategis
  23. ^ "Nasi uduk ungu dijadikan ikon Kota Sukabumi"Antara
  24. ^ "Kuliner ala Kota Sukabumi"Pikiran Rakyat

Pranala luar[sunting | sunting sumber]