Bubur Ayam Bunut Siliwangi, Legenda Bubur Khas Sukabumi
Bubur Ayam Bunut adalah bubur ayam yang sudah lama terkenal di daerah Sukabumi. Awalnya, H. To’i mendirikan Bubur Ayam Bunut di dekat Rumah Sakit Bunut Sukabumi pada tahun 1981. Sekarang, Rumah Sakit Bunut sudah berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Syamsudin SH. Bubur Ayam Bunut pun sudah berganti generasi dan tidak berjualan lagi di dekat Rumah Sakit tersebut. Generasi yang berjualan pun sudah berganti, salah satu kerabat atau keturunan H. To’i berjualan Bubur Ayam Bunut di daerah Puncak sebagaimana pernah saya kisahkan pada tulisan saya beberapa bulan yang lalu, https://aliefworkshop.wordpress.com/2012/07/14/makan-bubur-ayam-bunut-yuuuk.
Nah, bagaimana dengan Bubur Ayam Bunut yang di Sukabumi? Sekarang, Bubur Ayam Bunut sudah pindah ke Jl. Siliwangi No. 93/191, Sukabumi, JaBar. Telp. 0266-221325. Agar tidak tertukar dengan Bubur Ayam Bunut yang lain, Bubur Ayam Bunut ini disebut Bubur Ayam Bunut Siliwangi.
Kondisi restoran Bubur Ayam Bunut Siliwangi lebih bagus daripada Bubur Ayam Bunut yang biasa saya santap di Puncak. Tempatnya lebih luas, lebih ramai dan menu-menunya lebih beraneka ragam. Berhubung Bubur Ayam Bunut Siliwangi terkenal akan menu buburnya, jadi yaaa sopasti saya dan keluarga langsung memesan bubur ayam setelah mendapat tempat duduk. Ketika saya tiba di sana, restorannya agak penuh jadi harus menunggu sebentar. Mungkin hal ini disebabkan karena pada waktu itu Sukabumi masih dipengaruhi suasana mudik dan halal bi halal ;).
Kalau saya lihat, sebagian besar pengunjung Bubur Ayam Bunut Siliwangi memesan bubur ayam dan keroket. Bubur ayam yang disajikan menggunakan bubur dengan kekentalan yang pas dan menggunakan topping suwiran daging ayam, krupuk, emping, usus, telur muda, ati dan ampela. Bubur Ayam Siliwangi sepertinya menggunakan resep bumbu Bubur Ayam Bunut versi lampau dengan beberapa perubahan. Kok saya tau? Semasa kecil saya memang sering sekali ke Sukabumi dan mampir di Bubur Ayam Bunut atau Bubur Ayam Odeon, nama panjang saya pun sampai menggunakan nama salah satu daerah di Sukabumi, maklum orang tua saya sempat tinggal agak lama di sana sebelum kami hijrah ke Jabodetabek, hehee. Paduan rasa buburnya Bubur Ayam Bunut Siliwangi memang bisa dibilang enak dan gurih namun dibandingkan dengan Bubur Ayam Bunut versi dulu, saya lebih suka dengan Bubur Ayam Bunut versi dulu karena dulu rasa dan aroma ayamnya lebih terasa, selain itu porsi topping-nya pun lebih melimpah.
Mengikuti jejak sebagian pengunjung lain, saya menyantap bubur ayam saya dengan keroket. Keroket yang berwarna kecoklatan dengan bentuk yang lumayan panjang, berhasil menggugah selera makan saya, seperti enak nihh. Keroketnya cukup renyah dan berisi mihun yang lumayan ok, meskipun tidak terlalu spesial :). Agak beda saja, saya belum pernah memakan bubur ayam dengan keroket.
Selain 2 menu di atas, Bubur Ayam Bunut Siliwangi menyajikan menu-menu lain seperti tulang ayam, nasi goreng spesial, sop buntut goreng, nasi timbrl komplit, ayam goreng penyet dan lain-lain. Khusus untuk menu tulang ayam, itu adalah santapan favorit sepupu saya, tapi baru kali ini tulang ayam masuk ke dalam daftar menu dan harus bayar, biasanya tulang ayam itu gratis karena dianggap sisa dan tidak semua orang suka. Menurut saya, Bubur Ayam Bunut Siliwangi sudah menerapkan modernisasi dalam mengelola restorannya. Walaupun bubur ayam yang disajikan Bubur Ayam Bunut Siliwangi tetap terasa lumayan enak, modernisasi yang telah dilakukan membuat bubur ayam yang dihidangkan menjadi tidak seenak dahulu kala. Olehkarena itulah saya hanya dapat memberi Bubur Ayam Bunut Siliwangi nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Bagaimanapun juga, setahu saya Bubur Ayam Bunut Siliwangi termasuk salah satu bubur ayam paling ramai dan paling enak di Sukabumi :).
0 komentar:
Posting Komentar