Menikmati Kemegahan Masjid Raya Raudhatul Irfan, Sukabumi
- Wednesday, 30 December 2015 | 08:38
- Administrator
- Berita
Jika anda berkunjung ke masjid ini, maka akan melihat betapa megahnya rumahibadah masyarakat Sukabumi ini. Interiornya yang khas, berwarna hijau putih, denganornamen ala Persia menambah keelokannya. Hanya saja, saat bimasislam berkunjungke tempat ini (28/12), dan menyisir ruang-ruang dan sudut masjid terdapat banyakretakan-retakan tembok, dan beberapa kerusakan plafon masjid dengan ditutupseadanya. Ruang utama shalat yang luas, dengan hamparan karpet yang bagusmenjadi terganggu karena kurangnya perawatan (maintanance). Demikian halnya, pelataran dengan taman-taman sekitar dan area parkir yang luas nampak kurang diperhatikan kebersihannya. Apalagi di depan masjid banyak pedagang keliling, seperti mie ayam, somay, dan sejenisnya yang mungkin kurang memperhatikan kebersihan.
Luasan bangunan masjid mencapai 900 meter persegi menjadi salah satu singgahan menarik. Banyak umat Islam, atau wisatawan domestik untuk shalat, sambil menikmati luasnya area masjid, dengan duduk-duduk di serambi, sambil menikmati jajanan pinggir jalan.
Berdasarkan penelusuran bimasislam, nama masjid ini diambilkan dari nama sebuahTafsir Al-Qur’an yang monumental dan populis di wilayah Tatar Pasundaan hasil buah karya K.H. Ahmad Sanusi. Yaitu seorang ulama besar Sukabumi yang pernah berkiprah dalam pentas pergolakan nasional di era 1920-an sampai dengan 1950-an.
Nama lengkap tafsir ini adalahRaudlat al-Irfan fii Ma’rifati al-Qur’an dengankarakteristik: (1) Metode yang digunakan adalah metode Ijmali (Global) artinya menafsirkan al-Qur’an dengan cara singjat dan global tanpa urzian panjang lebar; (2) Bentuknya tergolong pada tafsir bi al-Ra’yi artinya tafsir ayat2nya didasarkan psda hasil Ijtihad mufassirnya dan menjadikan akal fikiran sebagai fikiran utamanya; (3) Fokus dan aliran tafsir, bersifat umum, tanpa membawa pesan khusus atau netral dengan menjelaskan ayat-ayatnya secara proporsional, dan lain-lain.
Sementara langkah-langkah yang dilakukan K.H. Ahmad Sanusi alam menafsirkan al-Qur’an, yakni: (a) Menterjemahkan secara harfiyah ke dalam bahasa Sunda; (b) Menafsirkan sesuai dengan tertib susunan mushaf Utsmani; (c) Maksud dijelaskan disisi kanan dan kiri matan teks al-Qur’an dengan sederhana; (d) Mengemukakan asbabul nuzul, jumlah huruf dan ayatnya; (e) Tidak mempersoalkan segi bahasa seoerti nahwu, sharaf, bikagzh, dll, namun mengutamakan segi makna; (f) Tidak menjelaskan secara detail (Juz’iyyat) namun menjelaskannya secara universal (Kulliyat). (thobib-jaja/foto:bimasislam)
0 komentar:
Posting Komentar