Tebing Panenjoan Geopark Ciletuh, Panorama Bentang Alam yang Menakjubkan
Eksistensi Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata alam kian menancapkan kukunya dalam dua tahun terakhir ini.
Keseriusan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Sukabumi dalam membangun dan menata infrastruktur pendukung wisata di wilayah Geopark Ciletuh telah menampakan hasilnya.
Terlihat dari angka kunjungan pelancong yang terus meningkat.Daya tarik utama kawasan Geopark Ciletuh tentu saja bentang alam yang menakjubkan.
Selain bentang alam, di kawasan Ciletuh juga dikembangkan berbagai atraksi budaya sebagai bagian kearifan lokal yang bisa dijual kepada para pelancong.
Cukup banyak spot menarik pelancong disana,mulai dari sejumlah air terjun dengan topografi menakjubkan,pesisir pantai hingga berbagai jenis batuan dengan bentuk unik hasil dari proses geologi jutaan tahun lalu.
Selain berbagai hal ini ada sebuah spot menarik di Ciletuh,spot ini merupakan gerbang masuk menuju kawasan Geopark Ciletuh.Spot ini dinamakan Tebing Panenjoan yang tersusun dari bebatuan tua.
Kawasan ini merupakan bagian dari Tinggian Jampang yang ambruk hingga akhirnya menjadi lembah raksasa dengan bentuk seperti tapal kuda yang menghadap ke laut lepas.
Nama Panenjoan berasal dari dari kata “tenjo” (bahasa Sunda) yang artinya melihat. Bila diartikan lebih jauh, Panenjoan merupakan tempat yang dapat digunakan untuk melihat dari ketinggian terhadap hamparan alam di bawahnya.
Tebing Panenjoan sendiri disebut-sebut sebagai amfiteater alam raksasa terbesar di Indonesia. Secara garis besar, kawasan ini memiliki panjang 12 km (dari teluk Ciletuh hingga Panenjoan) dengan lebar 7 km (dari Curug Cikanteh hingga Panenjoan).
Dari tempat ini sangat terlihat luasnya Samudera Hindia dan t lekukan indah pesisir Pantai Palangpang lengkap dengan pulau-pulau kecil yang menghiasi di sekitarnya.
Jika cuaca sedang cerah dan bersahabat, kamu bisa melihat lukisan air terjun yang tergambar pada tebing tinggi di kawasan Geopark Ciletuh, air terjun yang paling terlihat adalah Curug Cikanteh.
Tebing Panenjoan juga sudah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, di antaranya toilet, mushola, dan kantin.
Tempat parkirnya sangat luas dan tersedia penginapan untuk Anda yang ingin bermalam. Tarifnya mulai dari Rp 250.000/malam.
Tersedia pula aula untuk mengakomodasi pengunjung yang datang rombongan. Secara administratif, Tebing Panenjoan terletak di Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Untuk memasuki area ini gratis, karena belum dikelola resmi oleh pemerintah, hanya perlu membayar parkir jika membawa kendaraan, sebesar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Bukit Panenjoan ini terlihat layaknya sebuah megaamfiteater alam raksasa yang menampilkan pertunjukan alam yang menakjubkan.
Disebut sebagai megaamfiteater karena kawasan Ciletuh Geopark memiliki wilayah yang sangat luas dan lengkap.Sebenarnya tak terlalu sulit untuk bisa menemukan lokasi dari Ciletuh Geopark, namun letak Ciletuh Geopark ini sangat jauh bila bertolak dari Kota Bandung atau Kota Jakarta. Dari Kota Sukabumi saja memerlukan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan.
Perjalanan yang harus dilalui apabila bertolak dari Kota Jakarta atau Bandung adalah sekitar 8-10 jam perjalanan, tergantung dari kemacetan lalu lintas saat dalam perjalanan. (E-001) ***
0 komentar:
Posting Komentar